Horor Jadi PM Jepang, Dilempar Bom Hingga Ditembak, Kenapa?

Seorang pria, diyakini sebagai tersangka yang melemparkan benda mirip pipa di dekat Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida selama pidatonya di luar ruangan. (TWITTER @AK2364N via REUTERS)

Kasus penyerangan terhadap Perdana Menteri (PM) Jepang kembali terjadi. Kali ini, PM Fumio Kishida dilempari objek saat menyampaikan pidato di uar ruangan di kota barat Wakayama pada Sabtu (15/4/2023) waktu setempat.

Seperti dilansir Reuters dari NHK, benda mirip pipa itu ternyata bom asap.

Saat kejadian, terdengar ledakan keras, tetapi Kishida berlindung dan tidak terluka sementara polisi menahan seorang pria di tempat kejadian.
Cuplikan dari penyiar publik menunjukkan kerumunan orang melarikan diri ketika beberapa petugas polisi tampaknya menjepit seseorang ke tanah sebelum mengeluarkannya dari tempat kejadian.

Dilaporkan, Kishida baru saja mulai menyampaikan pidato setelah mengunjungi pelabuhan perikanan di Wakayama ketika insiden itu terjadi.

“Polisi sedang menyelidiki detail suara ledakan keras di tempat pidato sebelumnya,” kata Kishida saat melanjutkan pidato kampanyenya, dalam video yang disiarkan oleh NHK.

“Saya minta maaf karena membuat banyak orang khawatir. Kita berada di tengah pemilihan penting bagi negara kita. Kita harus melakukan ini bersama-sama,” imbuh dia

Insiden itu terjadi saat para menteri iklim dan energi Kelompok Tujuh (G7) bertemu di kota utara Sapporo, Jepang, dan sehari sebelum menteri luar negeri G7 tiba di Karuizawa di Nagano untuk melakukan pertemuan. Di mana Jepang akan menjadi tuan rumah KTT para pemimpin G7 bulan depan di Hiroshima.

Kasus Shinzo Abe

Insiden itu terjadi kurang dari setahun setelah Mantan PM Jepang Shinzo Abe ditembak mati dalam suatu momen kampanye oleh penyerang tunggal dengan senjata rakitan tahun lalu.

Shinzo Abe meninggal dunia pada Jumat (8/7/2022) waktu setempat.

Dia ditembak di jalan di Kota Nara, Jepang barat saat berkampanye untuk pemilihan Majelis Tinggi atau Dewan Negara. Polisi sendiri sudah menangkap pelaku. Ia bernama Yamagami Tetsuya, berusia 41 tahun.

Menurut sumber Kementerian Pertahanan Jepang, pelaku pernah bekerja di Angkatan Laut. Ia bekerja tiga tahun hingga 2005. Tetsuya Yamagami mengaku membunuh Abe karena meyakininya terlibat dalam organisasi itu. Ia memiliki rasa sakit hati ke gereja tersebut. Ibu dari Yamagami adalah salah satu anggota gereja tersebut dan diketahui kerap memberi “sumbangan besar” ke gereja sampai bangkrut sebagaimana dimuat media Jepang Kyodo dan Yomiuri.

“Ibu tersangka adalah seorang anggota gereja,” kata Presiden Federasi Gereja Unifikasi Jepang Tomihiro Tanaka, dikutip Reuters, Selasa (12/7/2022).

Lalu apa itu gereja unifikasi?

Gereja unifikasi dikenal juga dengam nama resmi Family Federation for World Peace and Unification. Ini didirikan di Korea Selatan (Korsel) pada tahun 1954 oleh Sun Myung Moon, seorang mesias yang menyatakan diri anti-komunis.

Ia telah mendapatkan perhatian media global karena pernikahan massalnya. Kala itu, Sun Myung Moon menikahi ribuan pasangan sekaligus.
Gereja ini memiliki afiliasi gereja termasuk dengan surat kabar harian di Korsel, Jepang dan Amerika Serikat (AS). Salah satunya media konservatif Washington Times.

Menurut sejumlah sumber, sebenarnya kakek Abe dari ibunya, Nobusuke Kishi, orang dekat Moon. Ia adalah ketua eksekutif kehormatan pada jamuan makan yang diselenggarakan oleh Moon, melalui Federasi Internasional untuk Kemenangan Atas Komunisme.

Moon sendiri meninggal pada tahun 2012. Juru bicara Gereja mengatakan memiliki sekitar 600.000 anggota di Jepang, dari 10 juta secara global.
Sebenarnya, para kritikus selama bertahun-tahun mengatakan gereja itu adalah aliran sesat. Kelompok kontra mempertanyakan ke mana sang yang disetor jamaah dipakai.

Gereja menolak pandangan seperti itu. Pengurus mengatakan itu adalah gerakan keagamaan yang sah.

Sementara, Abe sendiri diketahui berpandangan konservatif. Meski disebut pengurus bukan anggota, ia muncul di sebuah acara yang diselenggarakan oleh organisasi yang berafiliasi dengan gereja September lalu.

Di sana, ia menyampaikan pidato memuji kerja afiliasi tersebut menuju perdamaian di semenanjung Korea. Hal itu bahkan dimuat di website gereja.
Sebelumnya, Abe ditembak Jumat lalu saat berpidato di kota Nara, Jepang Barat. Ia ditembak dua kali dari belakang sengam shotgun dan tidak selamat meski dilarikan ke rumah sakit.

Yamagami sendiri bukan bagian dari gereja unifikasi.

PM Kishi, Kakek Abe Selamat dari Upaya Pembunuhan

Selain Abe, sang kakek dari sisi ibu Nobusuke Kishi, yang menjadi PM Jepang selama 1957-1960, juga sempat mengalami percobaan pembunuhan, yang untungnya gagal dilakukan.

Dikutip dari Japan Times, di tengah latar 1960an yang penuh gejolak di era Jepang pasca-perang, sejumlah percobaan pembunuhan terjadi terhadap figur politik elite. Salah satunya, percobaan pembunuhan yang gagal terhadap Kishi yang kala itu masih menjabat sebagai PM.

Pada Juli 1960, Kishi Nobusuke ditusuk di paha dan terluka parah oleh seorang aktivis sayap kanan.

Menurut catatan Japan Times, hari ketika Kishi ditikam adalah hari yang kacau, seiring karena dinamika intra-partai atas pemilihan untuk memilih penggantinya sebagai presiden Partai Demokrat Liberal yang berkuasa kala itu.

Pada tahun yang sama, Inejiro Asanuma, yang saat itu menjabat sebagai ketua Partai Sosialis Jepang, ditikam dengan fatal oleh seorang pemuda berusia 17 tahun saat berpidato di aula umum di Hibiya, Tokyo.

Sejak 1960an, ada belasan kasus serangan terhadap politisi dan figur penting di Jepang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*