Dinamika politik di tanah air terus memanas kendati pendaftaran calon presiden dan wakil presiden Pemilihan Umum 2024-2029 baru akan dibuka 19 Oktober 2023 mendatang. Sejauh ini, terdapat tiga tokoh nasional yang digadang-gadang menjadi capres dengan elektabilitas teratas di sejumlah survei.
Mereka adalah Gubernur Jawa Tengah yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto, dan mantan Gubernur DKI Jakarta yang juga pendiri Organisasi Massa Nasional Demokrat Anies Baswedan.
Yang tidak kalah penting adalah sosok cawapres yang dinilai para analis dapat meningkatkan probabilitas kemenangan ketiga kandidat capres tersebut. Berdasarkan sejumlah hasil survei yang dihimpun CNBC Indonesia, terdapat beberapa tokoh yang diproyeksikan laik menjadi cawapres.
Mereka adalah:
a. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
b. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono
c. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno
d. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar alias Cak Imin
e. Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir
f. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
g. Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa
Kendati demikian, peristiwa demi peristiwa terkini menunjukkan sudah ada potensi pasangan capres dan cawapres yang akan bertarung di Pilpres 2024. Berikut ulasannya:
Ganjar ditetapkan sebagai capres yang akan diusung PDIP dalam Pilpres 2024 melalui agenda Rapat ke-140 DPP PDIP di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/04/2023). Penetapannya disampaikan secara langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Menyusul kemudian PPP yang secara resmi memutuskan mendukung Ganjar. Keputusan itu disampaikan Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono selepas rapimnas di kediamannya di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (26/4/2023).
Salah satu hasil rapimnas yang tidak kalah penting adalah PPP mengupayakan agar kadernya menjadi cawapres bagi Ganjar. Salah satu sosok yang disebut-sebut adalah Sandi Uno, eks Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya
Sandi telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Namun, hingga tulisan ini dibuat, Sandi belum menjadi kader PPP.
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengonfirmasi kalau Ganjar-Sandi menjadi salah satu pasangan yang berpeluang tampil di Pilpres 2024. Akan tetapi, masih ada tantangan lantaran status Sandi.
“Sekali lagi hasil rapimnas PPP memutuskan cawapres diserahkan ke DPP dan untuk dikomunikasikan kepada PDIP dan dimohonkan kader dari PPP,” katanya.
“Pak Sandi sekarang ini belum jadi kader PPP, bagaimana kita mau menawarkan,” lanjutnya dikutip CNN Indonesia, Sabtu (29/4/2023).
Menurut dia, PPP harus mengkomunikasikan keputusannya mengusung Ganjar kepada PDIP. Sebab, Ganjar merupakan kader PDIP.
“Kalau ada koalisi lain juga seperti apa responsnya. Namanya politik kan ada negosiasi, soal keputusan itu nanti setelah ada proses,” ujar Baidowi.
Ganjar juga sudah bicara peluang dirinya berduet dengan Sandi. Kepada wartawan di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (25/4/2023), Ganjar menyebut dirinya cocok dengan Sandi karena kerap mengurusi sektor desa dan pariwisata.
Ketika itu, Ganjar dan Sandi bertemu dalam rapat TPAKD se-Jawa Tengah dengan tema “Percepatan Pemulihan dan Perkembangan Ekonomi Jawa Tengah Melalui Kemandirian Ekonomi Desa”.
Setelah itu pada hari yang sama, Sandi menemui Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta. Dicegat wartawan setelah pertemuan, Sandi tidak berbicara tegas perihal langkah politik berikutnya, termasuk bergabung dengan PPP.
“Mohon sabar teman-teman. Prosesnya masih harus melalui tahapan-tahapan, pendalaman-pendalaman, langkah-langkah selanjutnya,” katanya.
Berbeda dengan Ganjar, Prabowo telah menjadi capres Gerindra melalui rapimnas partai di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Jumat (12/8/2022) malam.
“Dengan demikian malam hari ini saya menyatakan siap terus berjuang untuk bangsa, negara, dan seluruh jiwa raga saya persembahkan untuk ibu Pertiwi,” katanya.
Kendati demikian, sosok cawapres bagi Prabowo hingga saat ini masih misteri.
Namun, Prabowo sudah menetapkan kriteria cawapres pendampingnya. Dia bahkan disebut sudah mengantongi sosok cawapres.
“Kriterianya yang paling utama adalah dedikasi kepada rakyat kemudian komitmen kepada pancasila UUD NKRI Bhineka Tunggal Ika. Itu yang paling utama kan. Tentu ya kapasitasnya, kredibilitas, integritas dan hasil surveinya lumayan ya kan,” tuturnya.
Sejumlah nama pendamping Prabowo pun menguat di antaranya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Menko Polhukam Mahfud MD.
Sosok lain adalah Menteri BUMN Erick Thohir. Erick merupakan cawapres dengan elektabilitas tertinggi dalam sejumlah survei.
Temuan lain menunjukkan kalau Prabowo dan Erick menjadi menteri yang paling diapresiasi dalam Kabinet Indonesia Maju. Hal itu sebagaimana tergambar dalam survei nasional Poltracking Indonesia bertajuk “Pergeseran Peta Elektoral Capres-Cawapres dan Partai Politik pada Tiga Survei Terbaru” pada Jumat (28/4/2023).
Erick memiliki selisih tipis dengan Prabowo yang meraih 64,8% yang terdiri atas 8,4% sangat puas dan 56,4% cukup puas. Keduanya dinilai menjadi menteri yang paling memuaskan.
Survei Poltracking pun menunjukkan Prabowo-Erick unggul jika disimulasikan melawan Ganjar-Sandi dan Anies-AHY. Berikut perinciannya:
a. Prabowo Subianto-Erick Thohir: 30,3%
b. Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno: 28,4%
c. Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY): 21,9%
Prabowo dan Erick pun beberapa kali mengadakan pertemuan, baik di Kementerian BUMN maupun Kementerian Pertahanan. Dalam keterangan pers yang diterima, keduanya mengaku banyak membahas industri pertahanan dalam negeri.
Lantas, siapa sosok cawapres Prabowo?
Selepas menemui Muhaimin beserta jajaran petinggi PKB kediamannya di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Jumat (28/4/2023), Prabowo angkat suara perihal cawapres pendampingnya kelak.
“Pokoknya mantap! Kita sepakat semuanya ini bekerja untuk bangsa dan negara. Untuk kepentingan masyarakat Indonesia,” katanya.
Partai NasDem resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024 pada tahun lalu. Pengumuman tersebut disampaikan langsung Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Ballroom NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).
Dalam perjalanan, Partai Demokrat dan PKS turut mendukung Anies. Mereka pun telah resmi mendeklarasikan koalisinya untuk mengusung Anies sebagai capres di Pilpres 2024. Koalisi tersebut diberi nama Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP.
Akan tetapi, belum ada kata sepakat di antara ketiga partai perihal sosok cawapres. Demokrat disebut-sebut menyorongkan sang ketua umum, AHY. Sedangkan PKS menyorongkan eks gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Kang Aher.
Kepada wartawan selepas menghadiri buka puasa bersama di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Sabtu (25/3/2023), Anies mengatakan sejak dulu dirinya dekat dengan AHY.
“Jadi ya memang begini adanya ya gitu,” ujarnya.
Terkait nama cawapres, Anies menuturkan tidak terburu-buru menentukan nama untuk menjadi pendampingnya. Dia menyerahkan hal itu kepada tim kecil rencana KPP.
“Biarkan berproses dulu, sudah ada tim kecil yang akan terus membahas dengan kriteria-kriteria yang ada,” ujarnya seperti dilansir detik.com, Sabtu (29/4/2023).
Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI itu memastikan bahwa cawapres yang akan mendapinginnya akan diumumkan pada waktu yang tepat.