– Seorang profesor dari sebuah universitas di Florida, Amerika Serikat telah memecahkan rekor dunia karena hidup di bawah air untuk waktu yang lama. Hingga Sabtu (13/5/2023), pria bernama Joseph Dituri itu telah menghabiskan 74 hari tinggal di sebuah lodge di bawah air yang terletak di dasar laguna sedalam 30 kaki di Key Largo Florida.
Mengutip Reuters, Dituri berencana untuk terus hidup di bawah air selama 100 hari. Profesor teknik biomedis di University of South Florida itu membagikan kisahnya yang berhasil memecahkan rekor dunia.
“Hari ini saya memecahkan rekor dunia https://meja138apk.com/ untuk hidup di bawah air. Rasa ingin tahu akan penemuan baru telah membawa saya ke sini,” kata Dituri dalam cuitannya di Twitter.
Rekor sebelumnya untuk waktu terlama yang dihabiskan di bawah air dipegang oleh dua profesor Tennessee, Bruce Cantrell dan Jessica Fain. Mereka tinggal di lodge yang sama dengan Dituri selama 73 hari pada tahun 2014, menurut Associated Press.
Lodge ini awalnya dibangun sebagai laboratorium penelitian kelautan bawah air, sebelum diubah menjadi lodge pada tahun 1986, menurut Florida Keys News.
Dituri, yang juga seorang penyelam dan peneliti medis, ingin mempelajari bagaimana tubuh manusia bereaksi untuk tetap berada di bawah air di bawah tekanan ekstrem untuk waktu yang lama.
“Tujuan saya sejak hari pertama adalah untuk menginspirasi generasi yang akan datang, mewawancarai para ilmuwan yang mempelajari kehidupan di bawah laut dan mempelajari bagaimana fungsi tubuh manusia di lingkungan yang ekstrem,” tulis Dituri dalam cuitannya pada Minggu.
Dia menghabiskan 74 hari di bawah air dengan makan telur dan salmon yang kaya protein, berolahraga, dan mengajar lebih dari 2.500 siswa di kelas online tentang ilmu kelautan dan teknik biomedis.
Dia juga men-tweet tentang pengalaman bawah airnya, termasuk video tentang bagaimana dia berolahraga di dalam air.
Meski Dituri berencana untuk melanjutkan tinggal di bawah air selama 100 hari, dia mengaku rindu akan satu hal.
“Hal yang paling saya rindukan saat berada di permukaan adalah matahari,” ungkapnya.