Pertamina Hulu Energi (PHE) bersiap untuk melaksanakan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) tahun ini. Anak usaha dari PT Pertamina (Persero) ini dikabarkan berencana menghimpun dana setidaknya Rp 20 triliun atau setara US$ 1,36 miliar.
Menurut sumber Reuters, IPO tersebut akan dilaksanakan pada bulan Juni. Jika terlaksana, IPO PHE ini akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara sepanjang tahun ini.
Sebelumnya Pertamina Hulu pada Februari lalu menunda rencana IPO karena masalah administrasi, kata regulator keuangan Indonesia. Tanpa batas waktu yang ditentukan.
Dengan dana jumbo yang nilainya mencapai US$ 1,36 miliar ini maka IPO PHE akan melampaui raihan perusahaan nikel PT Trimegah Bangun Persada yang pada 12 April lalu yang berhasil menggalang US$ 680 juta.
Terakhir kali Indonesia melakukan IPO lebih dari US$ 1 miliar adalah pada April 2022 yang ditorehkan oleh perusahaan teknologi GoTo Gojek Tokopedia (GOTO).
Diketahui Pertamina Hulu berencana menggunakan dana itu untuk memperluas produksi minyak melalui akuisisi atau pengeboran sumur baru, kata salah satu sumber yang menolak disebutkan namanya. Namun perusahaan juga belum mau menanggapi permintaan komentar secara resmi.
Adapun, Pertamina Hulu juga dikabarkan berencana bakal menjual 10% – 15% saham dalam penawaran tersebut, pada seorang Menteri pada Desember lalu.
Citigroup (C.N), Credit Suisse (CSGN.S) dan JPMorgan (JPM.N) adalah pemegang buku bersama IPO, bersama dengan BRI Danareksa dan Bank Mandiri dari Indonesia, menurut term sheet yang dilihat oleh Reuters pada bulan Maret.