Menkes: Pasien ISPA Naik Jadi 200.000 Orang Akibat Polusi

Menkes: Pasien ISPA Naik Jadi 200.000 Orang Akibat Polusi

Dokter melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pasien bergejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023). Tingginya angka polusi udara di Jakarta belakangan ini menyebabkan jumlah warga yang terinfeksi penyakit ISPA meningkat. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pasien ISPA sebelum Covid-19, mencapai 50.000 pasien. Sekarang, jumlahnya naik hingga 200.000 pasien.

“Nah, itu ada akibat dari polusi udara ini,” kata Menkes, https://hokijackpot.online/ saat ditemui selepas ASEAN Finance – Health Minister Meeting (AFHMM) 2023, Kamis (24/8/2023).

Menurutnya, polusi udara menyebabkan penyakit pernafasan, mulai paling berat kanker paru, TBC, paru obstruksi kronis, asma, dan pneumonia. Dia pun memahami bahwa lima penyakit pernafasan atau respiratory disease memiliki total klaim BPJS Kesehatan yang cukup besar, yakni Rp 10 triliun.

“Pasti tahun ini kalau lebih banyak yang kena, itu akan naik.”

Sebelumnya, Dokter spesialis paru, Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, mengungkapkan bahwa polusi udara bisa mengakibatkan stroke, yang bisa berujung kematian.

Sekitar 23 hingga 37 persen kematian dini akibat stroke disebabkan oleh polusi udara yang sangat buruk. Bahkan, ia mengungkapkan bahwa polutan berdampak tujuh kali lipat terhadap stroke secara umum.

Dokter spesialis jantung sekaligus Head of Clinical & Research AsaRen, dr. Arief Wibowo mengatakan, campuran partikel halus yang terdapat di Partikulat (PM2.5), yakni oksida nitrogen, karbon monoksida, dan zat-zat partikel kecil halus lainnya sangat berbahaya bagi kesehatan pembuluh darah dan jantung.

“Polutan yang terhirup ini tidak hanya merusak paru-paru, tapi juga aliran darah. Akibatnya, dia (polutan) dapat menyebabkan respon inflamasi atau peradangan yang sifatnya sistemik atau di seluruh tubuh,” ujar dr. Arief kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/8/2023).

Menurut dr. Arief, zat partikel halus atau polutan dari polusi udara yang masuk ke dalam tubuh melalui pembuluh darah mampu mengubah cara kerja sel menjadi tidak seimbang. Akibatnya, fungsi kardiovaskular atau jantung dan pembuluh darah akan terganggu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*