Beberapa waktu belakangan ini, China terlihat semakin gencar dan agresif dalam mengejar Amerika Serikat (AS), khususnya bidang teknologi dan menggelontorkan investasi besar. Kali ini, keagresifan tersebut dinilai bisa membuat AS tumbang.
Melansir dari Fox Business, Senin (24/4/2023), seorang ahli keamanan memperingatkan AS terhadap kemampuan teknologi China yang semakin berkembang. Ia menyebutkan bahwa strategi China benar-benar bertujuan untuk mengganggu, menurunkan, dan menghancurkan kemampuan AS, khususnya di ruang angkasa.
“Pada masa depan perang, salah satu domain yang paling diperebutkan adalah ruang angkasa. Pada intinya, ruang angkasa adalah medan baru. Negara yang mengendalikan angkasa dan medan perang berikutnya secara efektif, saya pikir mendapat peluang terbaik untuk benar-benar memenangkan perang,” papar mantan penasihat keamanan nasional untuk Wapres AS, John Hannah.
“Jika China mampu melumpuhkan kemampuan kita untuk melihat apa yang dilakukan musuh, kemampuan kita untuk menggunakan komando, dan kendali serta komunikasi antara pasukan kita sendiri, itu game over bagi kita di medan perang di Bumi ini,” lanjutnya.
Laporan Badan Intelijen Pusat (CIA) menyebutkan bahwa China berencana untuk menggunakan senjata siber demi membajak atau mengeksploitasi satelit milik barat. Selain itu, China yang terus meningkatkan program ruang angkasa dalam beberapa tahun terakhir dianggap menciptakan ancaman baru terhadap keamanan AS.
Menurut pejabat Badan Intelijen Pertahanan (DIA), China telah menggunakan sebagian besar dari 541 satelitnya untuk mengintai dan mengumpulkan informasi intelijen dari luar angkasa.
Hannah mengatakan, kemajuan teknologi siber China memungkinkan mereka tak hanya mengganggu satelit AS, tetapi juga ‘meniru’ dan membajak frekuensinya.
“Apa yang kami dengar adalah kemampuan dunia maya sangat canggih sehingga mereka tak hanya mengganggu satelit kami dan apa yang dapat mereka lihat, tetapi benar-benar memiliki frekuensi yang sama dan meniru frekuensi kami dan benar-benar berkomunikasi dan mengambil alih satelit kami,” katanya.
Tidak hanya itu, menurut Hannah, China mengembangkan rudal anti satelit yang bisa diluncurkan dari daratan untuk menyerang satelit AS. Hannah mengatakan, Pemerintahan AS di bawah komando Presiden AS Joe Biden harus mewaspadainya.